Rabu, 09 Januari 2019

TIGA BELAS TATA CARA PENULISAN ANGKA DALAM PROSA

TIGA BELAS TATA CARA PENULISAN ANGKA DALAM PROSA

1. Bilangan dalam teks yang dinyatakan dalam satu atau dua angka ditulis dengan huruf.
Contoh:
 Sudah tiga kali Zae mengajak Rika berkencan, tapi selalu ditolak. 
 Honor Ariana Grande dalam satu kali manggung mencapai delapan puluh juta.


2. Jika bilangan ditulis secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan, maka ditulis dengan angka.
Contoh:
 Di antara 30 orang yang mengaku sebagai wanita, hanya 17 orang saja yang benar-benar wanita, 5 di antaranya berstatus tak jelas sedangkan 12 orang lainnya mengaku transgender.

3. Bilangan di awal kalimat HARUS ditulis dengan HURUF
Contoh
 Empat belas hari Zae menunggu kabar Rika, tapi tak ada jawaban.
 Delapan mangkuk mie ayam habis dilahap Cindy.

4. Bilangan pada awal kalimat jika lebih dari dua kata, susunan kalimatnya diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Contoh:
 Zae mengundang 2500 orang di pesta pernikahannya.
Bukan:
2500 orang diundang oleh Zae ke pesta pernikahannya.
(emak jadi MC ya zae, bayarannya 80juta)

5. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Contoh:
 Emak Mey baru saja mendapat undian Rp550 miliar rupiah. (auto shoping2)
 Proyek pembangunan apartemen Zaekarta membutuhkan dana Rp10 triliun rupiah. (emak booking 1 lantai ya zae) gratis

6. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah.
Contoh:
0,5 sentimeter tahun 1928
5 kilogram 17 Agustus 1945
4 meter persegi 1 jam 20 menit
10 liter pukul 15.00
Rp5.000,00 10 persen
US$ 3,50* 27 orang
£5,10*
¥100
2.000 rupiah

Catatan:
Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan tanda desimal.

7. Penulisan lambang mata uang, seperti Rp, US$, £, dan ¥ tidak diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada spasi antara lambang itu dan angka yang mengikutinya, kecuali di dalam tabel.
Contoh:
Rp5.000,00
Rp1.000.000,00

8. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Contoh:
 Jalan Tanah Abang I No. 15
 Jalan Padat Karya RT 39 NO 69 A
 Hotel Surabaya No. 16
 Apartemen No. 13

9. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh:
 Bab XI, Pasal 5, halaman 213
Surah Yasin: 9
 Markus 2: 3

10. Tanda hubung dapat digunakan dalam penulisan lambang bilangan dengan huruf yang dapat menimbulkan salah pengertian.
Contoh:
 20 2/3 (dua puluh dua-pertiga)
 22/30 (dua puluh dua-pertiga puluh)
 20 15/17 (dua puluh-lima belas pertujuh belas)
(aku mau jujur ya, ak masih nggak ngerti tntang ini )

11. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
Contoh:
 - Pada awal abad XX (angka Romawai kapital)
- Pada abad ke-20 (huruf-tanda hubung-angka)
- Pada awal abad kedua puluh (huruf)
 -  Hotel di tingkat V gedung itu. (angka Romawi)
- Di tingkat ke-5 gedung itu (huruf dan angka)
- Di tingkat kedua gedung itu (huruf)

12. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran - an mengikuti cara berikut:
Contoh:
 Di dompet Zae hanya terdapat lima keping uang 1.000-an (lima keping uang seribuan)
 Zae lahir pada tahun 1500-an (tahun seribu lima ratusan)

Catatan untuk penulisan angka romawi
(1) Angka Romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah.
(2) Angka Romawi digunakan untuk menyatakan penomoran bab (dalam terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor jalan.
(3) Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum Bab I dalam naskah dan buku.

Meylinda Ratna
Follow on wattpad : @callmeMey_
                                     @otakkardus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar